Pages

Tuesday, June 26, 2012

Sphere - Michael Crichton

Okeeei, satu lagi buku dari Michael Crichton, dan ini buku Crichton terakhir yang gw baca. Kenapa? Karena oh karena, buku-buku Michael Crichton yang lain ada di rumah, sementara saya di kosan. Fortunately, I'm going home tomorrow. Huzzaah!

Jadi, seperti juga Timeline, Sphere ini genre-nya Sci-Fi. Dan seperti dua buku Crichton yang gw baca sebelumnya, buku ini juga brilian.

Ceritanya dimulai dengan dijemputnya seorang psikolog, Norman Johnson ke tengah-tengah Samudera Pasifik. Awalnya, Norman kira ini cuma salah satu tugas biasa dimana dia sebagai psikolog bertugas menangani korban selamat kecelakaan pesawat.

Ternyata, sesampainya di TKP, it was totally a different matter of situation. Emang sih ada kecelakaan pesawat di tengah lautan, pesawat luar angkasa that is.

Pas baca bukunya, gw juga bingung, kenapa kok ada psikolog dibawa-bawa ke tempat pesawat luar angkasa jatoh? Kok rasanya gak nyambung? Gak taunya, Norman Johnson, beberapa tahun sebelumnya, pernah terlibat dalam proyek rahasia Departemen Pertahanan tentang kondisi psikis bila bertemu dengan makhluk asing. Norman juga ngasih rekomendasi anggota tim yang paling ideal untuk menemui si makhluk asing.

Tim tersebut harus beranggotakan seorang ahli fisika perbintangan/geologi planet, zoologi/biokimia, matematika/logika, biologi kelautan/biokimia, dan seorang psikolog untuk mengamati tingkah laku seluruh anggota tim. Saat merekomendasikannya, Norman cuma sekedar menjalankan tugasnya. Dia skeptis akan ada pertemuan dengan makhluk asing suatu saat di masa depan. Nyatanya, beberapa tahun kemudian dia dipanggil untuk menjadi si psikolog dalam tim rekomendasinya sendiri.

Norman dan timnya harus turun 300 meter ke dasar laut. Mereka harus tinggal di habitat, semacam tempat tinggal dalam air, karena butuh seminggu untuk menyelidiki si pesawat tersebut.

Ketika akhirnya berhasil masuk ke pesawat, mereka menemukan banyak hal yang sulit dijelaskan. Di dalam, semua keterangannya berbahasa Inggris. Dan yang paling membingungkan adalah, adanya sebuah bola besar yang kelihatannya memang dari luar angkasa. Dan ditemukannya bola ini memulai segalanya.

Kalo pengen tau apa yang terjadi selanjutnya, baca aja bukunya, hehehe.

But seriously, this book is amazing. How brilliant a man can be, really. Gw baca buku ini gak sampe seharian. Bikin penasaran sampe akhir buku, gila-gilaan.

Dan yang bikin gw jatuh cinta sama buku ini adalah, though it was full of science and logic things, this book reminds you how important imagination is.

Sebagai mahasiswa fakultas seni rupa, how could I not love it, right? :P

Sunday, June 24, 2012

New Template!

As you can see, template baruu~ Oyeah, I'm liking it!

Lumayan lah hiburan, gonta-ganti template. It's uber cute, ain't it. :D

By the by, adakah sesiapa yang bisa mengajari diriku meletakkan emotikon-emotikon lucu secara permanen di blog? Bukan yang copy-paste URL, tapi yang as if it's installed gitu? Adakah? Anyone?

Oh, and I'm still broke.

Aaaah, ingin beli buku baruuu~ T^T

Dan Brave udah release.
Dan gw belom nonton Snow White and The Huntsman.
Dan Madagascar 3.

Uang, datanglah padakuuu~

Friday, June 22, 2012

A Case of Need - Michael Crichton

Setelah baca Timeline nya Crichton, gw jadi penasaran sama buku-bukunya yang lain. And I'm in luck, 'cause my father has some other Crichton's books on the shelf.

Ada beberapa judul yang menarik, tapi pas baca sinopsis nya, I decided to read this one first. And that was not a bad decision.

Buku ini inti ceritanya tentang seorang patolog, Dr. John Berry, yang berusaha membuktikan bahwa temannya, Dr. Arthur Lee, tidak bersalah. Lee dituduh melakukan praktek aborsi ilegal yang menyebabkan Karen Randall meninggal.

Berry, yang gak percaya bahwa Lee bersalah, melakukan investigasi sana-sini yang berakhir dengan kesimpulan bahwa Karen Randall tidak dalam keadaan hamil saat meninggal.

Seru kan? Seru kan? And that was only the beginning. Bukunya lumayan tebel dan investigasinya Berry lumayan ribet. Ada banyak istilah-istilah kedokteran yang bikin buku ini lebih keren lagi. Kalo di Timeline kan banyak penjelasan-penjelasan Fisika, yang mana gw gak ngerti, tapi di buku ini, istilah-istilahnya lebih mudah dicerna.

Asik deh bukunya. Gw mulai baca sore sekitar abis Maghrib, kelar sebelum Subuh besok harinya. Gak bisa berhenti baca, sumpah seru abis.

After reading this book, I kinda self-claimed being a Crichton's fan. I mean, the man was brilliant. Riset buat bukunya gak main-main. Mendetail luar biasa.

Kelar buku ini, gw langsung mulai baca Sphere.

But that's for another post.

Toodles for now! :D

Wednesday, June 20, 2012

Major Find

I found it! Akhirnya ya Tuhan, setelah bertahun-tahun tanpa clue.

So, this actually happened yesterday, but I was way too lazy (and too excited) to post this, haha. Jadi kemaren siang Yuchan dan Inge did one of their ambush ke kosan gw. Long story short, di warung deket kosan setelah makan malem, we got to talk about movies.

Yuchan cerita soal film yang sebenernya udah gw cari-cari sejak lama. Kita berdua sama-sama lupa judulnya, soalnya itu film emang udah lama banget. Dan kita berdua kurang lebih nonton film itu sekitar tahun 1997-1998.

Gw inget banget plot ceritanya, tapi sama sekali lupa siapa nama si bocah tokoh utamanya. Yuchan bahkan cuma inget lagu Slumberland. But you know what, that's like the most important keyword ever. Gw langsung inget kalo di film itu si anak tokoh utamanya pergi ke tempat yang namanya Slumberland.

Sampe kosan gw langsung search 'slumberland animation', and I got it! I got the title!! Hooraaaay!!

Judul filmnya adalah Little Nemo: Adventures in Slumberland. Ada yang tau? Dan filmnya ternyata lebih tua lagi. Original versionnya ternyata Japanese, dan itu release nya taun 1989. Gw bahkan blum lahir. Dan U.S versionnya release tahun 1992. Still, old movie, right?

You know what's weird? Gw gak inget banyak kejadian waktu gw umur 7-8 tahun. Puta, adek gw yang 3 tahun lebih muda, justru malah lebih inget, padahal sekitar itu dia umurnya masih 4-5 tahun. Tapi gw inget banget film ini. I mean, selain judulnya, dan nama-nama involved, gw inget ceritanya. Mungkin, filmnya berkesan banget kali ya buat gw dulu.

Anyway, filmnya udah gw download. Tinggal ditonton. Aih deg-degan. 
Wish me luck! xD

Friday, June 15, 2012

First Award Ever

Akhirnya dibikin juga awardnya, maaf ya lamaa >_<

Makasih ya Seky.hei udah mau nge-follow blog ini. :D
Here's  the First Follower Award for you~


I'm not quite sure if I'm doing this right, since this is the very first award I've ever given to anyone. Mohon dimaklumi aja ya segala kekurangannya. Hehe :P

Wednesday, June 13, 2012

Artemis Fowl: Opal Deception - Eoin Colfer

Nyerah juga gw akhirnya. Buku ke-4 dari Artemis Fowl Series ini emang udah lama banget diterbitin sama Gramedia, tapi sengaja gak gw beli-beli walaupun gw udah kangen luar biasa sama Arty dan Butler. Why you ask? (padahal gak ada yg nanya *abaikan*) Simply because of the cover design.

Cover-nya kenapa beginiiii? T^T Padahal cover buku 1,2, sama 3 nya udah bagus dan keren banget, tapi kenapa yang ke-4 beginiii.. Gw sengaja gak beli-beli, menunggu Gramedia menyadari kesalahan tolol mereka trus nge-redesign cover-nya biar semodel sama yg sebelum-sebelumnya.

Eeeeh, gak taunya malah muncul yang ke-5 dengan cover senada cover yang ke-4. Man. Baiklah gw nyerah, gw beli.

Mengenai bukunya sendiri sih jelas gak mengecewakan. Di buku ini ceritanya Artemis udah lupa sama dunia peri gara-gara kesepakatan di buku ketiga untuk menghapus ingatan Artemis dan Butler (dan Juliet juga) tentang dunia peri. 

But something happened (of course). Opal Koboi yang disangka koma ternyata kembali dan berencana membalas dendam ke orang-orang (dan peri-peri) yang ngegagalin rencananya di buku kedua, yaitu Komandan Julius Root, Kapten Holly Root, serta Artemis Fowl dan Butler tentunya.

Lucu juga sih baca Artemis yang gak tau apa-apa soal Kaum Bawah tapi tetep sok tau dan nyebelin waktu diselametin sama Holly yang gak dia inget sama sekali.

Dan ada yang matiiii. Dx I couldn't believe it at first, but then it looked real. He's really gone. Dan penggantinya sangat menyebalkan pun. Huh.

Jadi pengen cepet-cepet beli yang kelima, tapi apa daya, diriku sedang sedikit berhemat. Ingin nonton Bigbang, dan Didi ulang tahun minggu depan. Adeuh.

Dan Inheritance udah keluar yang terjemahannya.

I need moneeeyyy~

Tuesday, June 12, 2012

Spring in Beijing


Yep, akhirnya.

Bulan April kemaren gw sekeluarga jalan-jalan ke Beijing. Di sana lagi musim semi, jadi asik banget cuacanya adem, well, dingin sebenernya, dingin banget. Dingin dan kering dan berangin.

Kita berangkat dari Soekarno-Hatta tanggal 17 April, tengah malem. Transit di HKIA 3 jam, trus lanjut ke Beijing. Sampe Beijing sekitar jam 1 tanggal 18, capek dan mabok karena turbulens gila-gilaan sepanjang perjalanan Hongkong-Beijing. Rasanya kayak naek bis dan yang bikin tambah kesel, in-flight entertainment nya mati. =_=

Di Beijing, kita pake guide, namanya Sunny. Orangnya masih muda, and I could swear she looked a lot like my friend, Inge. Dia yang nganter kita kemana-mana, dan untunglah kita pake guide karna transportasi umum di Beijing belum se-rapih dan se-informatif Hongkong.

Kita di Beijing 5 hari 5 malem, pulang tanggal 23 pagi dan selama 5 hari itu ke jalan-jalan ke lumayan banyak tempat.

Drum Tower


Houhai Lake


Tiananmen Square


Forbidden City


Great Wall



 
Summer Palace



The Olympic Green



Temple of Heaven


Wangfujing Street


Kita juga sempet nonton Acrobatic Show sama Kungfu Show. Show nya dua-duanya keren banget. 

Kita juga belanja ke Silk Market, gak cuma sekali, tapi 3 kali. Hari kedua di Beijing kita ke Silk Market, tapi cuma 1 jam aja di sana, dan ibu gw gak puas, oleh-olehnya belom kebeli semua. Dateng lagilah besoknya, cuma   2 jam, belom puas juga. Maka, hari kelima, kita ke sana lagi, and we spent about 4 hours di sana, dan barulah ibu gw merasakan kepuasan batin.

Pedagang di Silk Market terkenal ganas. But you know what, my mom beat 'em all. Bukan berantem ya maksudnya, tapi soal tawar-menawar harga. Ibu gw jago banget nawar, like so super-super jago tak berperasaan. That's why we spent so much time at the market. She loves to shop. Tawaran ibu gw yang paling amazing adalah waktu ibu gw ditawarin jeans seharga 1125 RMB (dikali 1500 Rupiah) dan akhirnya harga belinya cuma 250 RMB, buat 2 jeans. All hail.

We conquered the Silk Market.

Spring di Beijing walopun sangat kering jauh lebih asik cuacanya daripada Summer di Hongkong 2 tahun yang lalu. Except for when it's raining. Rain in spring is a total nightmare. Dingin luar biasa dan taksi gak mau berhenti. Taksi di Beijing bener-bener nguji kesabaran. Pilih-pilih penumpang banget. Nyebelin deh pokoknya.

Kalo soal makanan, selama di Beijing kita selalu makan di restoran muslim. Bukan yang restoran muslim Arab gitu juga, jadi gak makan kebab dkk juga selama di sana. Makanannya enak-enak sih menurut gw. Dan ada satu makanan yang rasanya kayak ayam balado Padang, believe it or not. Enak banget. I gained almost 3 kilos from the trip, but I regret nothing. Nyamnyam.

Kita berangkat dari Beijing tanggal 23, transit lagi di HKIA, dan sampe Jakarta sekitar jam 10 malem. Begitu sampe Jakarta yang sangat panas dan lembab, kita langsung nyari restoran Padang. It's like a habit. Tiap abis liburan, pasti langsung ke restoran Padang. It's not like Beijing's food were bad, it's just a habit. Silly, I know.

All in all, liburan ke Beijing kemaren lumayan asik. Tiada insiden berarti, cuma Didi aja yang jatoh di tangga subway, but nothing serious.

Jadi pengen liburan lagi.. Ke pantai...


P.s. belakangan post gw panjang melulu, fufufufu. *gak penting*

Monday, June 11, 2012

Timeline - Michael Crichton

Tadinya gw mau nge-review Sphere, buku yang paling terakhir gw baca, tapiii something rather magical happened! *lebay* Dan kayaknya itu merupakan pertanda kalo gw harus nge-review yang ini dulu. *double lebay*

Jadi begini tadi kejadiannya. Pas gw lagi nge-google cover Sphere buat di-posting, gw menyadari bahwa Sphere itu ada filmnya. Doh.

Buat yang belum tau, sang penulis yaitu Michael Crichton, adalah penulis yang bukunya udah banyak difilmkan. Salah satunya, yang paling beken, Jurassic Park. Nah, oleh karena itu gw merasa berkewajiban untuk menindaklanjuti penemuan gw tersebut dengan ngecek IMDB.

Singkat cerita, gw buka juga page Timeline, yang mana juga ditulis oleh Crichton dan difilmkan, di IMDB. Then I found something that made my heart literally skip a beat.

Sebelumnya, let me tell you a bit about what this book is about. 

Sesuai judulnya, bukunya emang tentang semacam mesin waktu. Ada perusahaan yang secara sembunyi-sembunyi berhasil bikin mesin waktu, yang dimana setelah berapa ratus halaman, mengakibatkan hilangnya seorang arkeolog, Profesor Johnston, di abad pertengahan.

Dikirimlah tiga orang mahasiswa pasca sarjana bimbingan si profesor buat nyari dan ngebawa si profesor kembali. Ketiga orang itu namanya, Chris Hughes, Kate Ericson, dan Andre Marek. 

Yah, pokoknya plotnya begitu intinya. Ada banyak detail-detail juga selain tetekbengek abad pertengahan tentunya, kayak fisika kuantum, parallel universe, dan segala fisika thingies yang harus saya akui, tak saya pahami. Dan menurut gw emang buku ini agak terlalu banyak detail for my taste, but Crichton did his researches great and the book is still good enough to hook me up to other Crichton's books.

Lalu, apa hubungannya sama kejadian yang gw alami di IMDB tadi?

Begini. Pas baca buku ini, gw naksir berat sama si Andre Marek. Di bukunya, dia digambarin kayak laki-laki yang lahir di jaman yang salah. Gampangnya, cowok jadul. Jadulnya jaman pertengahan, super jadul. Dan somewhat macho gimana gitu, and me likey.

Lalu, yang membuat gw merasa harus membahas ini dulu adalah karena...yang memerankan Andre Marek di versi film nya adalah....... GERARD BUTLER!

WHAT?! WHAT?! WHAT?! Udah jadi rahasia umum bahwa Gerard Butler adalah tipe saya. Well, I know he's too old for good, but come on, he's like damn hot. And out of all those actors, dia lah yang meranin Andre Marek. Rasanya seperti terlalu berjodoh, ya gak sih? *hopeless*

Karenanya, saya sedang men-download filmnya saat ini juga. Hihiiw, masih deg-degan loh gw. Semoga cepat kelar download-annyaaaa xDD

Btw, Timeline ini bukunya Michael Crichton pertama yang gw baca. Dan karena di rumah ada lumayan banyak buku dia, mulailah gw membaca yang lain.

But that's for other time.

See ya for now! :D

Sunday, June 10, 2012

Prometheus

Oke, post terakhir lebih dari sebulan yang lalu. Shame on me.

But on my defense, gw emang cukup sibuk belakangan ini, sibuk buang-buang waktu dan leyeh-leyeh gak jelas. Oh biarlah, yang lalu biarlah berlalu.

Dan selama sebulan ini, sebenernya banyak yang harusnya bisa gw review, karena gw setidak-tidaknya baca 5 novel; Charlie Bone #1, Charlie Bone #2, Timeline, A Case of Need, dan Sphere; dan nonton 2 film; The Avengers dan baru-baru ini, Prometheus, which I'll try to review, or at least blabber a bit about it in this post. Bear with me.

Jadi begini ceritanya. Hari itu, Rabu minggu lalu, adalah hari yang galau dan geje di kampus, maka saya, Yuchan, dan Inge memutuskan untuk pergi ke PVJ setelah sebelumnya mampir di Nike Warehouse di Dago. Awalnya cuma pengen jalan-jalan lihat sana-sini memuaskan hati melelahkan kaki, namun apa daya, godaan nonton weekday terlalu besar. Hari itu juga emang premiere nya Prometheus di Blitz PVJ, dan Yuchan ingin nonton.

Maka, menontonlah kami, gw dan Yuchan, Inge has to go early for she wants to take her boyfriend potong rambut. Bless you Inge, for not watching this movie. And why did I say that, you might wonder. Simple saja sodara sodari, karena filmnya memang agak disturbing. Well, bukan agak, terlalu disturbing. Gw bukan yang hobi nonton film gore, potong dan darah sana-sini, jadi menurut gw, film ini agak terlalu sangat disturbing. Nggak sampe ada after image sih, tapi tetep aja.

Jadi Prometheus ini ceritanya tentang orang-orang masa depan yang percaya kalo manusia dan segala yang ada di bumi ini diciptain sama semacam makhluk dari planet lain nun jauh di sana. Dan entah mengapa (well sebenernya ada alesannya juga sih), mereka pengen banget ketemu sama penciptanya itu. Maka berangkatlah mereka menuju pulau itu, since teknologinya juga emang udah mampu ceritanya. Sampe sini filmnya masih baik-baik aja, gw masih gak curiga apa-apa, everything was fine.

Tapi lalu kemudian, shit happened. Shit like "Aw shit, what did I just see?!", karena tiba-tiba di planet yang awalnya tampak sudah tiada penghuninya itu muncul makhluk-makhluk mengerikan yang melakukan hal-hal yang equally mengerikan ke orang-orang bumi yang dateng ke planet itu. Dan puncaknya adalah, self-caesar operation oleh sang tokoh utama yang accidentally pregnant with a freaking alien. WTF nya adalah dia mutusin tali pusarnya sendiri. With bare hands. Yuchan awarded her as Mother of The Year. Couldn't agree more.

Begitulah. Film yang awalnya dikira cuma film Sci-Fi biasa tentang luar angkasa, ternyata a bit too gore for us. Sebenernya kita harusnya udah aware kalo filmnya bakal rada bikin geuleuh, karena oh karena si pembuat film tersebut adalah orang yang sama dengan yang membuat film Alien. Oh well,  what's done is done.

I guess that's it. I'll review some more in a bit. Finger crossed.

P.s. buat Sekyhei, maafkan ya belum sempet bikin awardnya. Pasti dibikinin kok, maaf banget yaaa Dx
 

Template by Best Web Hosting