Pages

Sunday, June 10, 2012

Prometheus

Oke, post terakhir lebih dari sebulan yang lalu. Shame on me.

But on my defense, gw emang cukup sibuk belakangan ini, sibuk buang-buang waktu dan leyeh-leyeh gak jelas. Oh biarlah, yang lalu biarlah berlalu.

Dan selama sebulan ini, sebenernya banyak yang harusnya bisa gw review, karena gw setidak-tidaknya baca 5 novel; Charlie Bone #1, Charlie Bone #2, Timeline, A Case of Need, dan Sphere; dan nonton 2 film; The Avengers dan baru-baru ini, Prometheus, which I'll try to review, or at least blabber a bit about it in this post. Bear with me.

Jadi begini ceritanya. Hari itu, Rabu minggu lalu, adalah hari yang galau dan geje di kampus, maka saya, Yuchan, dan Inge memutuskan untuk pergi ke PVJ setelah sebelumnya mampir di Nike Warehouse di Dago. Awalnya cuma pengen jalan-jalan lihat sana-sini memuaskan hati melelahkan kaki, namun apa daya, godaan nonton weekday terlalu besar. Hari itu juga emang premiere nya Prometheus di Blitz PVJ, dan Yuchan ingin nonton.

Maka, menontonlah kami, gw dan Yuchan, Inge has to go early for she wants to take her boyfriend potong rambut. Bless you Inge, for not watching this movie. And why did I say that, you might wonder. Simple saja sodara sodari, karena filmnya memang agak disturbing. Well, bukan agak, terlalu disturbing. Gw bukan yang hobi nonton film gore, potong dan darah sana-sini, jadi menurut gw, film ini agak terlalu sangat disturbing. Nggak sampe ada after image sih, tapi tetep aja.

Jadi Prometheus ini ceritanya tentang orang-orang masa depan yang percaya kalo manusia dan segala yang ada di bumi ini diciptain sama semacam makhluk dari planet lain nun jauh di sana. Dan entah mengapa (well sebenernya ada alesannya juga sih), mereka pengen banget ketemu sama penciptanya itu. Maka berangkatlah mereka menuju pulau itu, since teknologinya juga emang udah mampu ceritanya. Sampe sini filmnya masih baik-baik aja, gw masih gak curiga apa-apa, everything was fine.

Tapi lalu kemudian, shit happened. Shit like "Aw shit, what did I just see?!", karena tiba-tiba di planet yang awalnya tampak sudah tiada penghuninya itu muncul makhluk-makhluk mengerikan yang melakukan hal-hal yang equally mengerikan ke orang-orang bumi yang dateng ke planet itu. Dan puncaknya adalah, self-caesar operation oleh sang tokoh utama yang accidentally pregnant with a freaking alien. WTF nya adalah dia mutusin tali pusarnya sendiri. With bare hands. Yuchan awarded her as Mother of The Year. Couldn't agree more.

Begitulah. Film yang awalnya dikira cuma film Sci-Fi biasa tentang luar angkasa, ternyata a bit too gore for us. Sebenernya kita harusnya udah aware kalo filmnya bakal rada bikin geuleuh, karena oh karena si pembuat film tersebut adalah orang yang sama dengan yang membuat film Alien. Oh well,  what's done is done.

I guess that's it. I'll review some more in a bit. Finger crossed.

P.s. buat Sekyhei, maafkan ya belum sempet bikin awardnya. Pasti dibikinin kok, maaf banget yaaa Dx

0 comments:

Post a Comment

 

Template by Best Web Hosting